Membesarkan Anak Perempuan

Bagi banyak ayah, membesarkan anak perempuan menciptakan beraneka masalah yang berbeda-beda. Bahkan terasa makin menantang dan sulit dalam konteks budaya saat ini. Untuk memahami persoalan ini dengan lebih baik, lebih baik kita mengeksplorasi harapan para ayah terhadap anak perempuannya, yang sebagian besar merupakan warisan dari para ayah dan kakek kita.

Harapan Budaya 

Sebagian pria merasakan dorongan kuat untuk mengontrol anak perempuannya dan mengharapkannya bertindak “manis” setiap waktu. Sebagian lainnya memandikan anak gadisnya dengan semua barang dan hadiah yang bahkan tidak mereka butuhkan. Dan sebagian ayah lainnya melihat anak perempuannya sebagai makhluk yang lebih lemah dibandingkan anak-anak lelaki dan karenanya sengaja tidak mendisiplinkannya dan tidak menjadikannya anak yang kuat.

Para ayah dengan mudah memperlakukan anak laki-laki dan perempuan secara berbeda. Mereka bisa bermain dengan berguling-guling, saling memiting leher atau bermain lumpur di lapangan sepak bola dengan anak lelaki. Namun kepada anak perempuannya, mereka seperti menghadapi boneka kristal yang jika tak dielus halus akan pecah berantakan.

Padahal, kesempatan untuk bergulat atau bermain secara fisik dengan anak perempuan sangatlah penting, karena menunjukkan bahwa Anda percaya mereka mampu mengatasinya. (Namun, bukan gagasan yang baik jika Anda baru akan memulainya sekarang, sementara anak gadis Anda sudah berumur 18 tahun).


Pesan-pesan kultural yang kita terima adalah bahwa anak perempuan dan wanita dihargai karena kecantikannya, tubuhnya yang langsing, berbakat (yang dalam hal ini dilawankan dengan kecerdasan), dsb. Anak perempuan juga diandaikan musti bahagia, patuh, gampang menurut dan berhasrat untuk menyenangkan orang lain. Persepsi kultural ini ikut bertanggung jawab atas meningkatnya jumlah penderita depresi, anoreksia nervosa, bulimia dan gangguan-gangguan lain yang acap dialami oleh para gadis saat mereka menginjak remaja.

Mengatasi Kendala 

Jadi bagaimana para ayah mengatasi sebagian penghalang ini dan membantu anak perempuannya menjadi wanita yang kuat dan aman?
Apabila para ayah menginginkan anaknya tumbuh menjadi wanita yang kuat dan aman, hal yang paling mendasar adalah sebagai laki-laki mereka musti menghormati wanita. Tak peduli betapa mencengkeram dan negatifnya pesan-pesan budaya ini, harga diri anak perempuan Anda sangat dipengaruhi oleh sikap Anda. Jika para ayah menganggap wanita lemah dan membutuhkan perlindungan, maka mereka cenderung akan membesarkan anak perempuan yang lemah dan bergantung.

Sedikit banyak, keberhasilan anak-anak perempuan Anda dalam kehidupan dan cinta ada di tangan Anda.
Ketika ayah menjalani proses membesarkan anak perempuannya, mereka harus mempertanyakan segala sesuatu yang dianggapnya sudah mereka ketahui soal jenis kelamin, peran tiap jenis kelamin serta perbedaan antara pria dan wanita.

Lalu, bagaimana cara kita belajar akan hal-hal ini? Dengan membiarkan anak perempuan kita mengajari kita tentang diri mereka, setiap hari. Kita belajar bukan dengan berusaha mengontrol atau melindungi anak perempuan kita. Kita belajar dengan membuka hati kita dan tidak dengan menyediakan semua jawaban untuk anak-anak kita.

Kalau Anda bisa membiarkan anak perempuan Anda menikmati menjadi perempuan seperti Anda senang menjadi laki-laki, maka Anda sudah mengambil langkah besar pertama. Jika Anda juga membiarkan anak perempuan Anda untuk mengambil sebagian besar keputusan sendiri, maka Anda akan menikmati hubungan yang menyenangkan dan hangat dengannya sepanjang hidup. Selain itu, Anda juga akan lebih banyak mengenal wanita dibandingkan sebelumnya.

Cara-cara yang Bisa Anda Lakukan 

Berikut ini beberapa tindakan yang dapat dilakukan para ayah bersama dengan anak perempuannya.
  • Pikirkan kembali harapan-harapan Anda terhadap anak perempuan Anda. Periksalah apakah Anda terlalu mengontrol kehidupan atau terlalu melindunginya.
  • Luangkan waktu istimewa dengan anak perempuan Anda setiap minggu. Berdua saja. Pada saat itulah Anda bisa mendengarkan cerita-ceritanya mengenai kehidupannya, dan makin menyadari siapa dirinya. Buatlah waktu bersama ini seperti hal yang suci dan biarkan ia tahu betapa pentingnya bagi Anda.
  • Berharaplah anak perempuan Anda menjadi kuat dan mampu; ia akan menyadari bahwa Anda punya harapan seperti itu dan ia akan meresponnya sesuai harapan Anda.
  • Kalau anak perempuan Anda sudah remaja, atau hampir remaja, kajilah kembali sikap Anda perihal seksualitas anak perempuan Anda; banyak ayah yang merasa tak nyaman dengan hal ini dan secara emosional meninggalkan anak perempuannya padahal itulah yang paling ia butuhkan.
  • Jadilah teladan yang baik perihal bagaimana laki-laki memperlakukan wanita dalam hubungan dengan istri Anda.
  • Mengobrollah dengan para ayah lain yang juga memiliki anak perempuan dan temukan bagaimana mereka menghadapi tantangan-tantangan membesarkan anak perempuan.
Anak perempuan Anda bergantung pada sikap sehat Anda untuk membantunya mengarungi budaya kita yang tidak selalu positif bagi anak perempuan. Berhentilah sejenak dan timbang baik-baik pandangan-pandangan Anda terhadap wanita dan anak perempuan. Adalah perubahan-perubahan yang ingin Anda buat? Anak perempuan Anda akan membantu Anda melakukan perubahan-perubahan itu, jika Anda mau mendengarkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar